WELCOME :D

haii..
ini sebenarnya gak jelas abis isinya.
tapi ya sudahlah..
silahkan kalo mau mampir. tapi jangan lupa tinggalkan jejak.
:)

Senin, 21 Maret 2011

Kisah Klasik Untuk Masa Depan (Cerpen)

Jabat tanganku, mungkin untuk yg terakhir kali
Kita berbincang tentang memori dimasa itu
Peluk tubuhku, usapkan juga airmataku
Kita terharu, seakan tiada bertemu lagi




“akhirnya yo, kita lulus” aku menguncang2 tubuhnya
“iya fy, setelah 3 tahun berkutat sama sekolah. Ah lega gila” rio merespon ucapanku

“yoi. Dan sekarang saatnya ngerancang kuliah” raut wajahku berubah sedu
“lo kenapa?” rio sepertinya menangkap perubahan riak mukaku
“kenapa sih elo harus kuliah ke luar negeri yo?” aku mulai mengungkit masalah itu lagi
“karena gw mau ngambil kedokteran dan saran bokap sama nyokap juga tentunya. Lo kan udah gw bilangin yang ke seribu kali” Rio menjawab sembari tersenyum

“fine. Tapi kenapa mesti keluar negeri? Disini juga banyak kok kedokteran yang bonafit. Gak perlu lo keluar negeri” aku masih keukeuh dengan pendapatku
Kenapa mesti keluar negeri yaa? Emm, gw rasa jawabannya Cuma satu, karena dari dulu, itu impian gw”

“yah selalu begitu. Masa elo tega ninggalin sahabat lo ini. Gw ntar gak ada temen lagi. Lo tau sendiri kan dari SD temen gw kemana2 itu Cuma elo” aku mau tak mau meneteskan air mata juga karena ini

“udah dong fy. Makanya dari dulu gw bilang apa? Belajar terbuka. Nggak semua orang ngerti elo kayak gw. Dan elo harus nyoba terima itu. Elo harus kenalin orang2 disekitar lo” rio meyakinkanku
“oke. Trus lusa lo beneran udah mau pergi?” aku mulai bisa menerima semua ini
“iya. Sama lo juga kan. Lo mau kuliah ke jogja katanya? Nah sama2 aja ntar berangkat ke bandaranya ya calon konsultan”
“hhaha, bisa aja lo” aku sedikit terhibur dengan kata2 rio

“ya udah kesana yuk. Udah mulai tuh acaranya” rio menarikku menuju teman2 yg sudah duduk menghadap ke panggung. Hari ini adalah pengumuman kelulusan sekaligus acara Perpisahan..



Bersenang-senanglah
karena hari ini yg kan kita rindukan
Dihari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karena waktu ini yg kan kita banggakan, dihari tua..



“foto2 dulu yuk” seru anak2 XII IA 4
“yo, foto2 yuk. Kenang2an nih” aku menarik rio ke kumpulan kelas kami
“siap. Cheers” seru anak kelas XI yang kami minta untuk mengambil foto kami
“lagi lagi. Ganti gaya. Ampe clise nya abis” seru temanku Via
“elo pikir? Jaman gini pakai kodak? Gaul dong digital” seru temanku yang lain

“becanda woy. Lo pikir gw se KATRO itu apa” via nyengir

Beginilah, banyolan2 sederhana yang sebentar lagi akan sangat kurindukan.
Dimana setiap pembicaraan yang kadang selalu diakhiri tawa atau ledekan, yang malah selalu membuat kenangan.


“baiklah, sekarang giliran anak kelas 12 IA 4 yang katanya mau nyumbang lagu. Ayoo silakan menuju panggung” seru pembawa acara yang entahlah siapa.
“eh udah giliran kita itu. Buruan naik” seru iyel yg merupakan ketua kelas kami
“iya yaa ketua. Bawel ah” kataku sambil menuju panggung yang diikuti teman2

“baiklah, ini persembahan kami, selamat menikmati” lagi2 ketua basa-basi sebelum menyanyi

Kamu sangat berarti
Istimewa dihati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti kita tlah hidup masing2
Ingatlah hari ini...



***


Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan



“oke, sampai ketemu lagi yaa my best best best friends” kataku ketika sudah dibandara
“iyaa, sampai ketemu juga. Baik2 lo di jogja. Gw pasti bakal kangen sekangen kangennya digangguin dan direpotin sama lo” rio meletakkan kopernya disamping koperku
“oke, balik gih kealam lo. Ini kan penerbangan domestik” kataku mengingatkan
“iyaa, lo masuk gih. Abis ini baru gw jalan”kata rio

“demi apapun. Berat abis ini mau ngelepas lo. Ah mau nangis kan” aku berusaha menyeka airmataku
“kok lo nangis. Ntar dikira gw ngapa2in lo lagi” rio menyerahkan tissu padaku

“rioo, baik2 lo disana juga yaa. Jangan lupain sahabat terbaik lo ini”kataku sembari memeluknya. Orang tuaku dan rio hanya tersenyum melihatnya.


“iya. Jangan sering bikin orang tua lo sebel ya fy. Iya nggak tant om?”kata rio meminta pembelaan. Sial!

“iya. Dengerin tuh apa kata rio” papah ikut2an
“yee, om saran aku ya om. Cepet2 gih belajar bahasa inggris, tante juga” kataku pada mama dan papa rio

“kenapa memangnya fy?”tanya mereka penasaran

“soalnya siapa tau rio pulang2 bawa bule cantik om, tant” aku nyengir
“iya dong ntar yg paling cantik gw bawa pulang ke indonesia” kata rio padaku

“silakan. Ya monggo. Asal jagan ngalahin gw aja” kataku lagi2 nyengir

“kalian ini, pasti papa sama mama bakal kangen sama kalian berdua. Akrab tapi kerjaannya ledek ledekan mulu" mamah menengahi
“kebiasaan tant” rio tersenyum

“ya udah, gw masuk dulu yaa. Waktunya check in. Pamit ya mah, pah. Tant om aku pamit juga yaa. Sampai ketemu” kataku bercipika-cipiki

“the last but not least, sampai jumpa lagii rio. Bakal kangen sekangen kangennya sama lo. Jangan lupain gw yaa”kataku memeluknya

“iyaa, gw juga. Selamat menempuh perjalanan jogja. jangan jet lag.. Terus jadi ify yg lebih dewasa lagi yaa”kata rio padaku

Aku terharu mendengarnya.

"iya, harusnya yg bilang jangan jet lag itu gw. yowess, gw pamit yaa" kataku berjalan menjauh

‘Aku pergi pun tidak bermaksud meninggalkan, aku hanya mengejar impianku. Mencoba membuat bangga kedua orang tuaku. Walaupun persahabatan dipertaruhkan disini. Aku percaya aku punya mimpi, dan rio sendiri juga punya mimpinnya. Dan bukan kami yang memutuskan untuk berpisah jalan, tetapi mimpi dan takdir yang membuat kami harus menjalani jalan masing2. Dan kelak, aku harap aku dan rio akan bertemu kembali beserta kesuksesan kami, membuktikan pada dunia, setidaknya memiliki impian untuk dicapai memang harus diperjuangkan. Aku menyayangi kalian’ kataku sembari memasuki bandara lebih dalam lagi sambil melambaikan tangan pada mereka.

Mungkin diriku, masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku, masih haus sanjungan kalian..

***

Done! cerpen apa yaa ini..
udah mau UN jadi lagi galao plus mellow2nya.
maaf kalo typo.
kiss :*

@dedejz

1 komentar: