WELCOME :D

haii..
ini sebenarnya gak jelas abis isinya.
tapi ya sudahlah..
silahkan kalo mau mampir. tapi jangan lupa tinggalkan jejak.
:)

Selasa, 22 Februari 2011

Predestination Part 3

PART 3

Tersenyum bukan selalu simbol kebahagiaan
Kadang senyum dapat sedikit menutup kegelisahan yg terpancar


***

Shilla terburu-buru memasuki ruangan kelasnya. Sedikit bernafas lega karena tepat dipapan tulis ada bacaan tugas untuk jam ke 1-2. Yang berarti tidak ada pengajar yang masuk di jam pertama ini.

Shilla segera menghampiri ify yang sedang asyik dengan tugas dan hapenya, sampai-sampai tidak sadar kehadiran Shilla. Merasa tidak diperhatikan, shilla segera duduk sambil menghadap ify, sedikit tersentak ify menoleh dan menyeringai
“hai shill. Ciee yang baru jadian” ify sumringah
“hhehe, rio udah cerita ya fy. Iya nih. Aku nggak nyangka kalau bakal sama rio gini” kata shilla yang sangat ceria pagi ini
“iya dong. PEJE yaa ntar istirahat. Rio setuju kok”
“sip. Itu mah gampang” kata shilla terkekeh

“eeh, kenapa nggak sekarang aja. Guru2 kan pada sibuk nyiapin MGMP apa gitu lupa. Trus kelas alvin juga gak belajar. Ke kantin yuk. Laperrr” ify nyerocos seenaknya
“ya udah ayoo. Kita langsung ke kantin atau nyamperin mereka dulu?” tanya shilla
“tuh mereka nongkrong didepan kelas”kata ify menunjuk keluar jendela sambil beranjak
“ya udah kita kesana aja yuk”shilla pun ikut bergegas keluar kelas


***


Kantin terlihat tidak begitu ramai, shilla, ify, rio, dan alvin segera mengambil meja yang terletak mengarah ke lapangan bola
Sejak duduk tadi, alvin fokus memandang ke lapangan bola yang sudah ramai oleh anak-anak seangkatannya.

“vin, kamu kenapa?” tanya ify
“apa?” alvin tidak mendengarkan omongan ify
“kamu kenapa? Kok nyuekin aku” kata ify manyun, rio dan shilla hanya terkekeh
“oh nggak kok. Itu, aku liatin mereka main bola. Aku kesana yaa, mau ikut main juga” alvin ingin beranjak, tapi tiba2 ify menarik tangannya
Alvin mengangkat alisnya, “kenapa?”
“kamu gak boleh kesana. Masa kamu tega sama aku? Kamu nyuruh aku jadi obat nyamuk disini liatin rio sama shilla apa. Entar aja kamu mainnya. Pliss” ify memelas
Alvin menghela nafas panjang dan kembali duduk disamping ify
“ya udah, aku enggak jadi ikut gabung kesana” kata alvin
“makasih” ify menyeringai

Rio sedikit cemas dengan posisi ini. Sebelum rio berucap, alvin beranjak ke arah toilet


“fy, coba dewasa dikit kenapa sih lo. Gw temen alvin dan gw tau gimana alvin. Dia paling nggak suka cewek yang ngatur2 dia, apalagi masalah hobby nya. Ngalah kenapa sih lo kali ini. Kemarin kan alvin udah mau ngalah ngajak lo jalan” rio menasehati dengan gayanya sendiri
“tapi kan ntar gw jadi obat nyamuk disini. Males” kata ify tetep nyolot
“gak juga kali fy. Kita ttp ngajak lo ngomong kok” kata shilla
“kok lo belain rio sih shill” ify tambah manyun
“fy, aku nggak maksud mau belain rio, tapi emang kali ini kamu yang salah” kata shilla
“iya deh. Aku minta ma’af” kata ify pada akhirnya.
“minta ma’af itu sama alvin. Noh orangnya” kata rio

Tidak berapa lama alvin telah duduk disamping ify lagi. Sedikit ragu ify mencolek lengan alvin

“vin, ma’afin aku yaa rada egois. Sekarang kalau kamu mau main bola disana main aja. Aku nggak kenapa2 kok” kata ify memandang alvin
“nggak ah. Udah males” kata alvin
“kamu marah ya sama aku? Ify bertanya hati2
Alvin menggeleng sembari tersenyum
“serius?”kata ify
“2 rius sayang” alvin mencoba tersenyum

“eh ya udah, aku bayar dulu yaa” kata rio beranjak
“eh yo, nggak usah, udah aku bayar kok tadi” kata shilla mencegah
“loh? Kok kamu yg bayar sih shill?” rio sedikit emosi
“ya nggak kenapa2 kan, sekarang kan aku pacar kamu” kata shilla
“iya tau. Tapi kan disini yang cowok aku, jadi seharusnya aku yang bayar” kata rio panjang lebar
“gak papa, biasa aja kali yo” kata shilla
Rio hanya tersenyum hambar, inikah yang dimaksud gabriel waktu itu?

Mereka kembali ke kelasnya

***

“eh fy, lo dimana?” tanya rio ketika telponnya diangkat oleh ify
“dirumah. Kenapa?” tanya ify balik
“ada yg mau gw tanyain nih. Gw ke rumah lo yaa”kata rio
“iya, biasanya juga gak pake ngomong dulu”kata ify kemudian menutup telpon
Rio yang baru ingin berbicara kaget. “ dasar nih anak, kebiasaan nutup telpon sembarangan” rio berjalan ke rumah ify yang terletak tidak jauh dari rumahnya

“fy, ada rio nih” teriak mamanya ify
“iyaa, suruh ke atas aja mam” ify berteriak dari ruang tv dilantai 2
“tuh yo, denger sendiri kan, disuruh keatas aja kamu” mama ify ganti berbicara dengan rio
“iya mi. Rio ke atas ya” pamit rio sambil menaiki anak tangga menuju lantai 2
“iya”

Rio melihat ify yang sedang fokus dengan laptop nya
“fy, ngapain lo?”tanya rio sembari melihat kelayar laptop ify
“chating, sama alvin”kata ify lengkap
“ya ellah, jaman yaa chat di laptop kayak gini”kata rio
“trus maksud lo?”ify mulai paham maksud pembicaraan rio
“ya pake BBM lah, makanya gw suruh ganti BB lo kagak mau” kata rio
“gw setia ama iphone yee. Btw, ngapain lo kesini?”tanya ify
“oh iya, hampir lupa”kata rio menepuk jidatnya.
“dasar pikun” ify nyelutuk yang langsung dilempar rio bantal
“gini, tentang shilla” kata rio
“kenapa? Lo mau ngasih dia kado? Perasaan ultah dia masih lama deh”kata ify asal nebak
“iyalah. Lebih deketan ultah gw malah. Kado jangan lupa ya fy” kata rio malah ikutan gak jelas
“iya seribu do’a ntar deh”kata ify
“sial. Tapi bener ya seribu?”
“eh gak jadi deh. Ntar cape kalo seribu. Satu do’a aja deh buat lo” kata ify
“buset nih anak, perhitungan abis. Dengerin gw cerita dulu kenapa sih fy?” kata rio gemes
“iya, ayo cerita”

“gini loh, gw rada gak suka sama sikap shilla yang gimana yaa? Itu loh, waktu di kantin tadi, dia yang bayarin, lo liat sendiri kan” kata rio serba gak enak ngomongnya gimana
“iyaa. Tapi bukannya malah baik ya yo. Dibayarin? Itu mah irit ongkos”kata ify mengambil sisi positifnya
“tapi fy, harga diri sebagai cowok yang gak ngebolehin itu. Gw gak suka, seakan akan gw cowoknya gak mampu bayar”kata rio lagi
“bukan gitu maksud shilla. Lo tau kan shilla anak orang kaya raya bahkan, nah dia biasa kalau bayar2in gitu. Jadi dia gak ada maksud buat nginjak2 elo rio”ify gemes
“iya tau. Tapi tetep aja gw gak suka sikap dia yang kayak gitu”kata rio
“ah elo, sama gw aja biasanya jalan nyuruh gw yg bayarin, lah sama shilla gak mau dibayarin”kata ify
“kan beda fy, lo sahabat gw, sedangkan shilla kan pacar”
“iya tuan. Udah ah, chat gw jadi mandeg kan gara2 dengerin curhatan lo” kata ify mulai fokus ke laptopnya lagi
“ah elo. Remote tv nya mana nih?” rio mencari2
“diatas tv itu. Ambil sendiri”ify masih fokus ke layar laptop, sedangkan rio kini asyik meihat tv
“eh gimana alvin menurut lo setelah pacaran?” rio memulai pembicaraan lagi
“baik, tapi kadang kurang perhatian. Trus lumayan tertutup. Gw susah ngorek info dia”kata ify mikir
“itu mah emang kayak gitu. Tapi satu yang perlu lo tau, alvin gak pernah bisa akur sama mantan2nya. Entah kenapa dia selalu membangun dinding pembatas kalau udah putus ama ceweknya, dan gw harap lo bisa jaga hubungan lo baik2, jangan sampai egois elo malah ngerusaknya” ceramah rio

“iya, makasih ya yo” kata ify tersenyum senang. Inilah sisi rio yang kadang bisa sangat terlihat dewasa seperti kakaknya sendiri. Sifat yang selalu ify suka, selalu membuat ify tenang, entah kenapa ify menganggumi sifat rio seperti ini, secara tak sadar, secara diam-diam.
Bahkan dia sendiri tak sadar. Entah kenapa ada sedikit getaran yang menjalar di tubuhnya. Rasa ketika pertama kali bertemu dengan alvin entah kenapa muncul kembali. Tapi disini hanya ada rio. Tidak mungkin kan getaran itu untuk rio. Ify menggeleng-gelengkan kepalanya.

Membuang pikiran yang mulai mengacaukan otaknya. Bahkan otaknya tidak dapat mencerna dengan baik getaran itu. Tidak mungkin dia mulai merasakan hal berbeda untuk rio, setelah dari kecil bersama kah? Kalau pun iya, kenapa baru sekarang rasa itu muncul? Pasti hanya pikirannya saja yang sedang kacau sekarang.
Ify terkekeh sendiri sembari memandang rio yang sedang fokus melihat siaran pertandingan basket. Nice! Entah kenapa kata2 itu yang keluar dari mulut ify ketika memandang rio.
Mungkin hanya sebuah pendapat sesaat. Tidak usah terlalu dipikirkan. Ify mengatakan kata2 itu pada dirinya sendiri. Sekedar untuk meyakinkan hatinya bahwa tidak ada perasaan apa-apa untuk rio.


Karena rasa itu hadir tanpa kau sadari
Karena rasa itu menelusup tanpa kau kehendaki
Karena rasa itu datang tanpa kau harapi
Karena rasa itu yang kadang tak pernah kau mengerti


***

Huaaaa, nambah kacau.
pendek yaa.
leave comment terserah mau dimana
disini boleh, twitter boleh, fb boleh

twitter: @dedejz
fb: dewi juwita susanti

:)

Sabtu, 05 Februari 2011

Predestination Part 2

PART 2

Tanpa kau sadari
Kadang karna terlalu lama bersama
Kau merasa sebagai pemiliknya..



“mau kemana lo yo” tegur ify ketika melihat rio sedang memanasi motor caviganya
“jalan dong” rio menjawab dengan sumringah
“sama shilla?” tanya ify ragu
“ah lo emang besties gue deh. Tau aja lo” rio menimpali sambil merangkul pundak ify
“widih, kemajuan pesat lo. Emang shilla nya mau apa lo ajak jalan?” terdengar sedikit nada meremehkan disana tanpa sadar ify lontarkan
“menurut lo? Mana ada sih yang nolak pesona mario stevano. Lo aja terpikat ya nggak?” rio jawab ngasal
“yah yo, gue sama siapa dong. Alvin lagi futsal sama temen kompleknya. Lo gak usah jalan deh. Besok2 aja. Ntar shilla gw yang ngabarin” pinta ify yg terdengar egois
Rio mengerutkan dahinya, “ fy, ini nih perjuangan gue, sebagai sahabat seharusnya lo dukung dong. Jangan kayak emak gue yang suka ngelarang2 anaknya. Alvin ntar gampang. Gue telpon suruh jemput lo jalan. Sekarang lo balik trus siap2 aja. Gue mau pergi dulu” rio mulai menggas motornya
‘iya ya, kok gue egois sih’ ify membatin
“yoo” teriak ify saat rio belum terlalu jauh menggas motornya
rio berhenti dan membalikkan tubuh ke ify
“semangat yaa, gue dukung lo. Cepet jadian cepet PEJE. Hhehe” ify nyengir
“sip. Ntar abis jalan gue ke rumah lo” kata rio sambil meninggalkan ify
Ify tersenyum, berjalan kembali menuju rumahnya. Menunggu alvin..

***

Ify mengonline kan twitternya sambil menunggu alvin di teras rumah.
Banyak mention yang masuk. Lebih banyak berupa RT’n. Ketika membuka home dia mendapati status shilla

@ashillazhrtiara mau jalan. Emm, rada deg2an. Aneh gak sih -_-


Ify tertawa kecil, langsung nimbrung

@ifyalyssa: cayoo sayang. Sukses :* RT @ashillazhrtiara mau jalan. Emm, rada deg2an. Aneh gak sih -_-

Setelah itu dia melihat status alvin. Terdengar aneh. Tapi dia sendiri tidak tau apa maksudnya. Tidak mau ambil using, dia meng’off kan twitternya dan mengambil dompetnya yang tertinggal dikamar. Setelah kembali ke teras, ternyata alvin telah menunggunya.
“hai. Udh lama?” ify basa-basi
“gak kok. Yuk jalan aja” kata alvin beranjak
“yuk. Mau kemana?” ify senyum
“up to you hunny” alvin mencoba membuang sedikit dongkolnya
“ya udah muter2 deh. Ampe puyeng” ify nyoba ngelucu. Sedikit membantu mengembalikan mood alvin. Dia tersenyum dan menaiki motornya.
“vin,kamu tadi update stat twitter maksudnya apa sih?” ify menanyakan hal itu ketika alvin sedang mengemudi
“gak. Cuma cari sensasi doang. Gak usah dianggep” kata alvin
“oooh. Eh gerimis vin. Balik aja yuk. Kasian ntar kamu keujanan” kata ify seraya menadahkan tangannya
“serius? Ya udahlah” kata alvin membalikkan motornya
“fy, aku langsung pulang ya. Takut tambah deras kalau nanti2 pulangnya” kata alvin panjang lebar ketika sampai dirumah ify
“eh, ya udah deh. Hati2 yaa. Sms kalo udah nyampe” ify melambaikan tangan pada alvin
Alvin hanya menyunggingkan senyum dan menggas motornya menjauhi ify

“fiuh, kalau tau gini mending nggak usah jalan. Kan kasian alvin nya jemput jauh2” kata ify merenung sambil melihat kebalkon kamarnya
Tiba2 terdengar suara klakson motor yang ify tau jelas milik rio. Ify berlari kearah balkon, dan ia melihat rio sedang memarkirkan motornya. Ify segera beranjak ke bawah untuk menemui rio

“masuk bos” kata ify ketika membuka pintu depan
“diluar aja deh. Gue basah gini” kata rio nyengir
“males, dingin tau. Lo aja masuk, ntar gw pinjemin anduk kecil” kata ify berlenggang ke ruang tamu diikuti rio
“bentar yaa. Ngambil anduk” kata ify beranjak lagi

“nih. Sekalian tuh teh anget. Nyokap bikinin” kata ify
“hhaha. Thanks. Tau aja nyokap lo” kata rio nyengir
“ya iyalah. Eh gimana tadi jalannya” kata ify langsung antusias
“LANCAR dong. Tebak gue tadi ngapain aja?” kata rio yang menekankan kata2 yg berCL
“jalan paling, makan” kata ify bepikir
“gue ke danau dong. Trus gue nembak shilla. And guess what? Gue diterima” rio tersenyum miring
“what?? Express gila lo. Gimana ceritanya?”kata ify
“waktu didanau itu kn hujan, trus ada pondok yang biasa kita berteduh kalau ke danau. Nah disana gue sama dia duduk2, trus entah muncul ide dari mana and kesambet setan apa, gue jalan ke pinggir danau dan teriak sambil hujan2an kalau gue sayang sama dia trus pengen dia jadi cewek gue. Dan shilla nerima gue” kata rio bercerita dengan semangatnya
“eh, bentar deh, danau yg sering kita datengin yaa kok lo curang. Itukan danau buat kita ber2 main2, Cuma kita doang yang tau, kok lo ngasih tau shilla sih?” ify merengut
“hah? Emangnya ada perjanjian ya kalo itu Cuma buat kita ber2 doang? Trus org2 yang sering datang kesana juga gimana?” rio bingung
“iya kita kan nggak kenal. Masa bodo. Tapi ini shilla, gue kenal dan elo kenal. Lo gimana sih”
“ih sorry fy, gue kan kagak tau. Ya udah biar adil, alvin ajak juga besok2 kesana” kata rio memberikan solusi
“eh ngomong2 alvin, tadi gue ol twitter trus liat status alvin gini ‘ demi lo nih sob’ gitu katanya. Apaan coba? Lo tau?” tanya ify bingung
“kayak kata2 dia waktu nyautin gue ditelpon deh” rio ikut mikir
“lah? Gmn ceritanya?”
“gini gue kn nelpon alvin nyuruh ngajak lo jalan, lo tau kan waktu dia lagi futsal gak mau abis diganggu, nah gue mohon tuh dari pada lo mewek gak jelas. Ya udah dia settuju ya kata dia demi lo nih sob. Gitu” kata rio sambil meminum tehnya
“ooh gitu. Pantes dia rada gak mood gitu”kata ify
“yoi. Eh gue balik deh yaa. Nyokap lo mana fy?”kata rio celingukan
“ada bentar. Mammmm” teriak ify
“ify kebiasaan, teriak2 aja. Udah malem gini. Kenapa?”kata mamanya ify
“mami, rio pamit yaa. Makasih teh nya” kata rio ijin pulang ke nyokap ify
“iya. Bilang sama mama kamu yaa, besok jangan lupa arisannya suruh jemput mami dulu. Soalnya mobil mami besok mau dibawa ke bengkel. Service”kata nyokap ify yang emang dipanggil rio mami
“iyaa. Pamit yaa. Dadah semuaa” kata rio berjalan keluar
“hati2” mami ify mengantar sampai depan pintu. Sedangkan ify langsung nyelonong ke kamarnya
***
Rio segera mengambil handphone nya ketika sudah merebahkan diri dikamarnya
Mengirim sms pada shilla, sekedar ucapan selamat tidur untuk gadisnya sekarang

Tiba-tiba rio tersenyum sendiri mengingat kini dia telah memiliki pacar lagi. Rio bukanlah tipe yg mudah menyukai seseorang, itu mengapa intens pacarannya hanya 2 kali, dibanding ify yg sudah terlalu banyak berganti. Shilla lah yang sudah bisa merebut hatinya sejak SMP, tapi dulu, dia masih menghargai iel sebagai temannya. Dan sekarang ketika iel sudah pergi, dia merasa bertanggung jawab untuk membuat dunia shilla kembali ceria. Shilla yang memang anak konglomerat, selalu bersikap humble pada siapa saja. Tapi dia ingat dulu iel pernah berbicara mengenai ini. Yah mengenai shilla yang kadang terlalu menghambur2kan uang. Tapi dari cerita iel, rio dapat menangkap nada bahagia. Jadi, bukankah tidak salah jika rio berkesimpulan, menghambur2kan uang untuk hal positif. Who knows?

Di kamar shilla, ia sedang menerawang sambil membaca sms dari pangeran barunya. Dia tidak menyangka akan menemukan nya secepat ini. Entah kenapa sekarang rio yang memenuhi pikiraannya. Bukan sepenuhnya iel. Atau mungkin iel sudah terlupakan dari pikirannya.
Shilla segera mengetik balasan pesan untuk rio. Yang singkat namun berkesan

U too rio.
Love you, more than u know 



***

Selasa, 01 Februari 2011

Predestination Part 1

PART 1

Dan saat kau tlah mulai menemukan kebahagiaan
Bukan berarti kebahagiaan itu selalu berlaku untukmu bukan..?



“hey rio. Gw seneng banget banget banget” kata ify saat mendapati rio sedang main bola didepan rumahnya

“kenape lu? Abis menang lotre?” rio natap ify heran
“gw udah jadian sama alvin. Demi deh, seneng mampus” kata ify sumringah
“jiah, udah jadian aja lo. Pdkte aja gak cerita sama gw. Kok bisa kenal sih kalian?” rio penasaran sendiri

“kan nyokap dia guru disana juga. Yah temenan dong otomatis sama nyokap gw. Nah waktu mau ujian gitu kan les, trus gw disuruh se’les sama dia. Ya gitu deh”
“ooh. Pantess. Eh PJ dong non. 2x lipet ya” rio menaik-naikkan alisnya
“hah? Kok 2x lipet?” ify bengong
“soalnya lo gak cerita2 ama gw. Malah tau lo deket sama alvin aja dari shilla”
“ini kan gw lagi cerita” kata ify
“telat” rio noyor kepala ify kemudian berlari ke dalam rumah
“ah, jahat amat sih lo ama gw. Ya udah, ntar makan2 deh sama shilla juga” kata ify yang lagi baik

“beneran ya. Gw sama shilla juga gak papa. Lo gak usah ikut. Cukup kasih duitnya ke gw. Hha” kata rio
“eh, lo suka sama shilla? Eciyeee. Perlu gw bantu?”
“gak usah. Lo cukup bantu do’a aja. Seorang rio bisa berusaha sendiri. Okee cungkring. Gw mau mandi dulu. Sana lo temenin nyokap gw masak didapur” kata rio ngusir ify yang dari tadi buntutin dia
“errr, udah tau gw gak bisa masak. Eh yaudah deh, dari pada gak ada temen ngobrol” kata ify ngeloyor ke dapur
“dasar cungkring” kata rio
“eh ngaca yaa. Kayak lo gak aja. Gw langsing. Bedain ya eh tolong. Yang cungkring itu ya badan2 kayak lo” kata ify tertawa sambil berjalan ke arah dapur.
“awas lo” teriak rio sebelum masuk ke kamar mandi

***


“yo, lo serius apa gak cinta sama shilla?” ify memulai percakapan yg lumayan serius dengan rio
“menurut lo? Gw bahkan gak tau apa yg namanya cinta. Yg jelas gw seneng kalo ngeliat dia. Cukup kan” rio memainkan handphone nya.
“kalo iya, cepet usaha dong. Mumpung shilla single”kata ify lagi
“gw gak enak pi. Dia baru aja kehilangan iyel, masa gw tiba2 pdkte sama dia”kata rio geleng2 kepala
“eh gak ada yg salah. Justru disini kesempatan lo. Seharusnya lo bisa buat dia naruh simpati ke elo. Gw dukung deh. Secepetnya yaa. Masa gw udah bayar PJ 5kali eh elo baru 2kali”kata ify gak mau rugi
“siapa suruh pacaran mulu. Itu mah derita elo”
“sial”ify noyor kepala rio
“hhaha. Entar yg ke6 yaa”kata rio
“eh, gamau yaa. Gw mau sampe merried sama alvin. Amin ya allah”kata ify
“hhaha. Who knows”
“ih elo mah gitu. Jahat amat sih”
“bodo. Tau ah gw mau jalan keluar. Lo ikut?”kata rio
“kemana?”
“ke lapangan basket anggrek”kata rio
“eh alvin jg lagi disana. Janjian yaa kalian? Gw ikut”ify histeris
“iya lah. Gw kan sekarang temen akrabnya. Ya udah ayoo”
“pake apa yo?”
“ngesot sana lo. Gw mah naik motor”
“yah elo. Ikut dong”
“iya iya. Udah ayo naik” rio udah menstater motornya
“sip. Cabut”
Motor melaju bersama 2 anak manusia yg sudah sangat akrab dari dulu.

***


“pagi shill” ify memasuki kelas dengan wajah yang cerah
“hai pagii. Emm, roman2nya ada yang lagi seneng ya?”
“iya. Tau aja kamu. Emm..” ify menggantungkan kalimatnya

“pasti ada hubungannya sama alvin kan?”
“iyaa. And you know? I’m alvin’s girlfriend now”
“really? Amazing. Cepet banget prosesnya fy?” shilla terheran
“iya sih. Ah gak tau. Yg penting aku seneng sekarang” kata ify
“ceileh. Eh itu liat” kat shilla mengarah kepintu kelas
Disana terlihat Alvin dan Rio sedang berjalan menghampiri mereka
“hai ipi. Halo shilla”kata rio yang berubah lembut kala menyapa shilla. Ini membuat sedikit perubahan riak muka shilla, yang kini tambah manis dengan dihiasi blush on alami
“giliran shilla aja lembut lo nyapa. Naksir kan? Eee ngaku yoo” ify suka sekali memojokkan rio kalau sudah begini
Rio hanya melotot , menandakan ify untuk mengunci mulutnya rapat2. Sedangkan ify yang dimaksud, hanya memeletkan lidahnya. Alvin yang melihat tingkah pacarnya itu hanya tersenyum geli


“vin, jagain tuh pacar lo. Biar gak suka gangguin gw” rio meukul pundak alvin
“ih biarin yaa. Eh kamu udah sarapan belom vin? Makan yuk. Aku laper. Tadi gak sempet sarapan dirumah” ify mengalihkan pndangannya ke alvin
“udah sih. Ya udah aku temenin. Yuk... ntar keburu bel masuk” lvi menggandeng ify menuju kepintu kelas
“eh lah gw?”kta rio bingung
“temenin shilla ngobrol. awas aja lo tinggal dia” kata ify ngancem
‘gak usah pake ngancem juga gak bakal gw tinggalin’ kata rio bergumam
“iya iyaa. Sip. Bawain cemilan yaa ntar” rio menjawab
“iyee bawel” ify dan alvin hilang dibalik pintu

“eh shill, trus kita ngapain yaa?” rioo garuk2 kepalanya yang gak gatel
“aku juga gak tau. Ya udah kita ngobrol aja yuk” shilla jadi salting sendiri
Suasana hening
“emm shill, sore ini jalan yuk” rio memberanikan diri
“hah serius? Kemana?” shilla ragu
“iya. Kemana aja. Jalan2 lah. Muter2 juga jadi” kata rio
“okee. Jam berapa?”
“jam 5. Ntar aku jemput” kata rio
“sip”

“eh vin, kamu rasa rio sama shilla cocok gak? Aku mau mereka jadian” kata ify dijalan menuju kantin
“emang mereka mau? Iya cocok sih. Rio orangnya seru. Shilla manis trus kalem. Cocok kali yaa” kata alvin berpikir
“shilla manis yaa?” kata ify dengan nada yang mulai ketus
Alvin menyadari sepertinya ada yang salah
“maksudnya?” alvin berkata hati2
“ iya shilla manis. Nah aku? Biasa aja kan,. Jgn2 kamu suka lagi sama dia” kata ify ketus
“ify sayang. Kalau ku suka sama dia. Ngapain repot2 pacaran sama kamu” alvin mengenggam tangan ify
“nah kan, pacaran sama aku repot emang?” ify masih saja berpikiran buruk
“iyaa, salah ngomong lagi aku. Udah dong. Masa baru beberapa hari jadian udah berantem” kata alvin membujuk ify
“abis kamu sih gitu nyautnya” ify manyun
“iya maaf. Udah dong yaa. Jangan manyun. Senyum dong” kata alvin
Ify hanya tersenyum tipis.
“ya udah, makan gih kamu” kata alvin yang mengambil posisi duduk di depan ify ketika baru sampai di kantin
“iyaa” ify mulai fokus kemakanannya


***
iyaaa.
maaf ya kalo pendek..
belum terlalu dapet feelnya.
hhehe
maklum penulis amatiran.
part 2 gatau kapan. tapi diusahakan secepatnya.

Serpihan ;'

eh baca judulnya aja udah galao.
iyaa cuma mau ngegalao doang sih disini.

pernah jatuh cinta kan? pasti jawabnya pernah.
trus pernah sakit hati? lebih pernah lagi kayaknya.
H4H4

kadang waktu disekolah pengen mencak2 sendiri.
gatau kenapa? aneh yaa..
waktu belajar aja pikiran melayang kemana-mana.
inilah yang dinamakan merusak konsentrasi
and guess what? grgr broken.'
ih labil yaa. abg abiss.
padahal baru kemaren ultah ke 17.
iya, umur ternyata tidak menjamin kedewasaan..

semoga saya tambah dewasa. tambah bisa ngontrol emosiii.
:)